Metode Evaluasi Rapid Entire Body Assessment (REBA)
Dilihat dari bahasanya ergonomi adalah istilah dari bahasa yunani yang terdiri dari kata “ergon” dan “nomos” yang arti ringkasnya adalah suatu aturan atau norma dalam system kerja. Apabila pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan tidak secara ergonomis, ini akan mengakibatkan ketidak nyamanan kerja. Ergonomi merupakan ilmu, seni dan penerapan teknologi yang dapat menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang dalam beraktivitas maupun istirahat dengan segala kemampuan dan kebolehan serta keterbatasan manusia secara fisik dan mental sehingga dicapai suatu kualitas hidup secara keseluruhan yang baik. Konsep ergonomi dapat didasarkan pada kesadaran, keterbatasan, kemampuan, dan kapabilitas manusia yang dapat mencegah cedera dengan meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kenyamanan antara lingkungan kerja, pekerjaan, dan individu yang terlibat dengan pekerjaan tersebut.
Postur Kerja
Postur kerja ini terkait dengan ergonomi, yang dapat mempelajari bagaimana cara meningkatkan kesehatan fisik dan mental, mencegah cedera dan penyakit akibat kerja, dan menurunkan beban kerja fisik dan mental. Sikap kerja alamiah dan non-alamiah adalah komponen dari postur kerja. Sikap kerja alamiah adalah sikap atau postur tubuh yang sesuai dengan anatomi tubuh sehingga tidak ada pergeseran atau penekanan pada bagian penting tubuh yang dapat menyebabkan keluhan muskuloskeletal. Sebaliknya, sikap kerja tidak alamiah adalah sikap tubuh yang janggal dan dapat menyebabkan bagian tubuh bergerak ke posisi alamiahnya, semakin jauh posisi bagian skeletal.
Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA)
Rapid Entire Body Assessment (REBA) merupakan salah satu metode yang bisa digunakan dalam analisa postur kerja. Metode ini diciptakan oleh Sue Hignett dan Lynn McAtamney di Rumah Sakit Nottingham (Inggris), dan diterbitkan pada tahun 2000. Ini adalah hasil kerja sama tim ergonomis, fisioterapis, dan perawat yang mengidentifikasi dan menganalisis postur tubuh 600 karyawan. Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) sangat sensitif terhadap pekerjaan yang melibatkan perubahan posisi yang cepat yang disebabkan oleh penanganan kontainer yang tidak stabil atau tidak terduga. Penilaian metode ini dilakukan secara bersamaan dari posisi yang terjadi pada anggota tubuh bagian atas (lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan), badan, leher, kaki serta faktor yang lainnya dianggap dapat menentukan penilaian akhir seperti pembebanan, jenis pegangan dan aktivitas otot yang dilakukan oleh pekerja.
Metode REBA membagi segmen tubuh menjadi dua kelompok:
Kelompok A terdiri dari punggung (batang tubuh), leher, dan kaki, dan kelompok B terdiri dari lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan. Skor yang diperoleh dari data sudut segmen tubuh dari masing-masing kelompok digunakan untuk membuat tabel untuk kelompok A dan tabel untuk kelompok B, masing-masing.
Metode REBA menilai aktivitas otot yang disebabkan oleh postur tubuh yang tetap, dinamis, dan berubah-ubah, dan memberikan tingkat tindakan yang diperlukan untuk situasi darurat. Skor tertinggi dapat menunjukkan risiko yang tinggi di tempat kerja.
(Hignett and McAtamney, 2000). Stanton et al. (2004) dan Hashim et al. (2012) menyebutkan bahwa penilaian REBA cocok untuk evaluasi seluruh tubuh dan terbaik untuk pekerjaan statis maupun dinamis. REBA adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat risiko gangguan muskuloskeletal disorders (MSDs) yang terkait dengan tugas-tugas tertentu yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan seseorang di tempat kerja. Ini adalah alat skrining seluruh tubuh yang melakukan penilaian beban biomekanik dan postur tubuh melalui prosedur khusus (Sfalcin, 2020). REBA adalah teknik observasi yang kuat dan divalidasi.
Penggunaan dan Pengaplikasian REBA
Penelitian menunjukkan kenyamanan REBA untuk penilaian postur pekerjaan di berbagai lingkungan kerja. Berikut beberapa yang termasuk pekerjaan pada bidang :
- Industri dan perawatan kesehatan (Kee dan Karwowski, 2007; Chiasson et al., 2012; Janowitz et al., 2006)
- Konstruksi (Shanahan et al., 2013)
- Petugas supermarket (Joseph et al., 2011)
- Pekerjaan berbasis komputer (Pillastrini et al., 2007)
Ariyanto, J., Rahman, N. A., Hardiman, S. G., Dihartawan, D., Zen, A., & Latifah, N. (2024). Analisis Postur Kerja Menggunakan REBA Dan Faktor Penyebab Keluhan MSDs Pekerja PT X Broiler. Jurnal Promotif Preventif, 7(3), 537-544.
Ir Julianus Hutabarat, M. S. I. E. (2021). Dasar-dasar pengetahuan ergonomi. Media Nusa Creative (MNC Publishing).
Al Madani, D., & Dababneh, A. (2016). Rapid entire body assessment: A literature review. American Journal of Engineering and Applied Sciences, 9(1), 107-118.
Goetsch, David L. . (). Occupational... : Ergonomic hazards : musculoskeletal disorders (MSDs) and cumulative trauma disorders (CTDs), ( Ket. lihat Bab. 6 ) ( halaman 159-198 ). : New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2008
Nama : Windy Rahmaningsih
NPM : 20323017
Alamat situs kampus: https://digitechuniversity.ac.id/
Media sosial prodi : @ti.digitech
Media sosial himpunan : @himti.digitechuniversity
Media sosial pribadi : @windyyrhmm
Komentar
Posting Komentar